RENCANA
PELAKSANAAN PEMBELAJARAN
Disusun Untuk Memenuhi Tugas Mata
Kuliah
“PERENCANAAN
PENGAJARAN GEOGRAFI”
DOSEN PENGAMPU :
ELLYN
NORMELANI, M.Pd
NEVY
FARISTA ARISTIN, S.Pd, M.Sc
DISUSUN OLEH :
DAHLIANI (A1A513012)
KELAS : A
PROGRAM
STUDI PENDIDIKAN GEOGRAFI
FAKULTAS KEGURUAN DAN
ILMU PENDIDIKAN
UNIVERSITAS LAMBUNG
MANGKURAT BANJARMASIN
RENCANA
PELAKSANAAN PEMBELAJARAN
(RPP)
Satuan
Pendidikan :
Kelas/Semester :
VII/ Gasal
Mata
Pelajaran : Ilmu Pengetahuan Sosial
Tema :
Kedaan Alam dan Aktivitas Penduduk Indonesia
Subtema
: Keadaan alam Indonesia
·
Keadaan
Iklim di Indonesia
Alokasi Waktu
: 2 x
40 menit (1x pertemuan)
Tanggal :
.................................................
A. KOMPETENSI INTI
KI 1 : Menghargai dan menghayati ajaran agama yang
dianutnya.
KI 2 : Menghrgai dan menghayati perilaku
jujur, disiplin, tanggung jawab, peduli (toleransi, gotong royong), santun,
percaya diri, dalam berinteraksi secara efektif dengan lingkungan sosial dan
alam dalam jangkauan pergaulan dan
keberadaannya.
KI 3 : Memahami pengetahuan (faktual,
konseptual dan prosedural) berdasarkan rasa ingin tahunya tentang ilmu
pengetahuannya, teknologi, seni, budaya terkait
fenomena dan kejadian tampak mata.
KI 4 : Mencoba, mengolah dan menyaji
dalam ranah konkret (menggunkan,mengurai, merangkai, memodifikasi, dan
membuat)dan ranah abstrak (menulis, membaca, menghitung, menggambar dan mengarang) sesuai
dengan yang dipelajari disekolah dan sumber lain yang sama dalam sudut
pndang/teori.
B. KOMPETENSI DASAR
1.3
Menghargai karunia Tuhan YME yang telah
menciptakan manusia dan lingkungannya.
2.1
Meniru perilaku jujur, disiplin bertanggung
jawab, peduli, santun dan percaya diri sebagaimana ditunjukkan oleh tokoh-tokoh
pada zaman Hindu Buddha dan Islam dalam kehidupannya
sekarang.
3.1
Memahami aspek keruangan dan konektivitas antar
ruang dan waktu dalam lingkup regional serta perubahan dan keberlanjutan
kehidupan manusia (ekonomi, sosial, budaya, pendidikan, dan politik).
4.4
Mengobservasi dan menyajikan bentuk-bentuk
dinamika interaksi manusia dengan lingkungan alam, sosial, budaya, dan ekonomi
di lingkungan masyarakat sekitar.
C. INDIKATOR
1.3.1
Berdoa sesuai agama dan keyakinan
masing-masing sebelum dan setelah pelajaran.
2.1.1
Menunjukkan perilaku peduli pada saat melakukan
kegiatan pengamatan gambar iklim di Indonesia.
2.1.2
Menunjukkan
perilaku santun pada saat melakukan diskusi keadaan iklim di Indonesia.
3.1.1
Menjelaskan
pengertian iklim.
3.1.2
Mendeskripsikan
jenis iklim di Indonesia.
3.1.3
Membedakan
proses terjadinya musim hujan dan musim kemarau di Indonesia.
3.1.4
Mendeskripsikan
aktivitas masyarakat Indonesia pada musim hujan dan musim kemarau.
3.1.5
Mengobservasi
dan menganalisis kondisi tanah, air, udara, flora, dan fauna daerah pertanian
setempat pada musim yang berlangsung saat itu.
3.1.6
Mengidentifikasi
permasalahan pertanian di daerah setempat pada musim kemarau dan musim hujan.
4.4.1
Memaparkan
hasil analisis upaya menanggulangi permasalahan pertanian di daerah setempat
pada musim kemarau dan musim hujan.
4.4.2
Mempersentasikan
data hasil observasi berkaitan dengan permasalahan pertanian di daerah setempat
pada musim kemarau dan musim hujan.
D. TUJUAN
PEMBELAJARAN
Sikap Spritual:
1.3.1.1
Dalam
kegiatan belajar mengajar, siswa berdoa sesuai dengan agama dan keyakinan masing-masing sebelum dan
setelah pelajaran dengan khusyuk.
Sikap Sosial:
2.1.1.1
Memelihara
hubungan baik dengan teman sekelas.
2.1.1.2
Mengikuti
proses pembelajaran yang menerapkan diskusi kelompok, siswa dapat memberikan
pendapat dengan sopan, mendengarkan pendapat dari teman lain dalam proses
pembelajaran.
Pengetahuan:
3.1.1.1
Dengan
diberikan LKS, siswa dapat menjelaskan pengertian iklim dengan membuka buku.
3.1.1.2
Tanpa
bantuan guru, siswa dapat menjelaskan tiga jenis iklim di Indonesia,
3.1.1.3
Dengan
disedikannya gambar peta arah angin, siswa dapat membedakan proses terjadinya
musim hujan dan musim kemarau di Indonesia,
3.1.1.4
Dengan
disediakannya gambar peta arah angin, siswa dapat menjelaskan aktivitas
masyarakat Indonesia pada musim hujan dan musim kemarau.
3.1.1.5
Dengan
diskusi kelompok, siswa dapat mengobservasi dan menganalisis kondisi tanah,
air, udara, flora, dan fauna daerah pertanian setempat pada musim yang
berlangsung saat itu.
3.1.1.6
Dengan
diskusi kelompok, siswa dapat mengidentifikasi permasalahan pertanian di daerah
setempat pada musim kemarau dan musim hujan.
Keterampilan:
4.4.1.1
Dengan
diskusi kelompok, siswa dapat memaparkan hasil analisis upaya menanggulangi
permasalahan pertanian di daerah setempat pada musim kemarau dan musim hujan.
4.4.1.2
Dengan
terlibat dalam kegiatan belajar mengajar siswa dapat menyajikan menyajikan
laporan data hasil observasi berkaitan dengan permasalahan pertanian di daerah
setempat pada musim kemarau dan musim hujan.
E. MATERI POKOK
1.
Jenis
iklim Indonesia
2.
Musim
di Indonesia
3.
Pengaruh
Iklim di Indonesia
F. MATERI PEMBELAJARAN (TERLAMPIR)
G. PENDEKATAN/METODE/MODEL PEMBELAJARAN
1.
Pendekatan
: Scientific
2.
Model : Pembelajaran Berbasis Proyek
3.
Metode : Diskusi dan Tanyajawab
H. MEDIA/ALAT PEMBELAJARAN
Media
Pembelajaran : Proyektor untuk
menayangkan foto/video arah angin musim
hujan dan musim kemarau
Alat
pembelajaran : Laptop, payung
I. KEGIATAN PEMBELAJARAN
No
|
Kegiatan
Pembelajaran
|
Alokasi Waktu
|
Keterangan
|
1
|
Pendahuluan
a.
Memusatkan
perhatian siswa dengan cara mengucapkan salam, berdoa bersama dan mengecek
kehadiran siswa (menghayati ajaran agama yang dianut).
b.
Melakukan
apersepsi untuk mengetahui kemampuan awal siswa mengenai materi yang dibahas
(mengembangkan rasa ingin tahu) dengan cara Guru memperlihatkan sebuah
payung, kemudian bertanya: apa manfaat payung bagi manusia? kapan payung
biasa digunakan dengan orang-orang? adakah kaitan payung dengan musim atau
iklim?
c.
Siswa
mendapat motivasi dari guru dengan cara menjawab atau memberikan pendapatnya.
Kemudian guru mengaitkan jawaban atau pendapat siswa tersebut dengan judul
materi pembelajaran yang akan dibahas pada pertemuan ini. Dan guru
menyampaikan tujuan pembelajaran
d.
Menginformasikan
tujuan yang akan dicapai selama pembelajaran
|
10
menit
|
|
2
|
Kegiatan
Inti
1. Mengamati
a. Seminggu sebelumnya, secara
kelompok (3-5 orang), peserta didik ditugaskan mengobservasi kondisi tanah,
air, udara, flora, dan fauna daerah pertanian setempat pada musim yang
berlangsung saat itu. Peserta didik mencatat hasil pengamatannya. Kegiatan
pengamatan tersebut dilengkapi dengan data gambar/foto yang diamatinya dengan
menggunakan kamera.
Selanjutnya,
guru menayangkan beberapa gambar/foto/video tentang areal-areal pertanian
pada musim kemarau dan musim hujan.
Contoh
gambar/foto:
Ganbar
1. Pertanian pada musim kemarau
Gambar
2. Pertanian pada musim hujan
2. Menanya
Peserta
didik menanyakan atau mempertanyakan hal-hal yang berkaitan dengan materi
pembelajaran yang dibacanya, juga menanyakan hal-hal dengan pengamatan daerah
pertanian setempat. Misalnya:
a) Apakah iklim itu?
b) Apa perbedaan iklim dengan musim?
c) Mengapa pada musim kemarau umumnya
areal pertanian mengalami kekeringan?
Guru
menyampaikan jawaban dan ulasan singkat dari pertanyaan-pertanyaan tersebut.
3. Mengumpulkan data/informasi
Peserta didik
memperhatikan penjelasan singkat guru tentang:
a)
pengertian
iklim,
b)
jenis iklim di Indonesia,
c)
proses
terjadinya musim hujan dan musim kemarau di Indonesia, serta
d)
kreativitas
masyarakat Indonesia pada musim hujan dan musim kemarau.
Peserta didik kemudian berusaha
membandingkan gambar/foto/video pada tayangan proyektor dengan gambar/foto
hasil observasi. Hal ini dilanjutkan dengan mencari data tentang:
a) Perbedaan kondisi tanah, air,
udara, flora, dan fauna daerah pertanian setempat pada musim yang berlangsung
saat itu,
b) Permasalahan pertanian di daerah
setempat pada musim kemarau dan musim hujan,
c) Upaya menanggulangi permasalahan
pertanian di daerah setempat pada musim kemarau dan musim hujan.
4. Mengasosiasi
Peserta
didik melakukan kegiatan berbagi pendapat untuk menganalisis keterkaitan
antara perubahan musim dengan kondisi pertanian di daerah setempat pada aspek
tanah, air, udara, flora, dan fauna. Peserta didik merumuskan simpulan dari hasil
berbagi pendapat tersebut.
5. Mempersentasikan
Peserta didik mempresentasikan hasil analisis data di depan kelas
yang diwakili oleh salah satu anggota kelompok masing-masing, anggota
kelompok lain memberikan tanggapan. Peserta didik menyajikan hasil simpulan
pada media: majalah dinding kelas/sekolah, majalah sekolah, mengunggahnya di
blog masing-masing.
|
60
menit
|
|
3
|
Penutup
1. Siswa menyimpulkan materi yang
telah dipelajari dengan dibantu oleh guru
2. Evaluasi dengan menggunakan tes
tulis dan melakukan refleksi dengan cara menanyakan:
a) “Apakah pembelajaran hari ini
menyenangkan?
b) Pengetahuan berharga/baru apa yang
kalian peroleh pada pembelajaran kita hari ini?
3. Tindak lanjut dengan siswa
diberikan tugas membuat rangkuman materi pada hari ini dan dikumpulkan pada
pertemuan berikutnya
4. Menutup pelajaran dengan berdoa
sesuai dengan agama dan keyakinan masing-masing dan guru mengucapkan alam
|
10
menit
|
J. SUMBER BELAJAR
Sumber
Belajar : 1. Kementrian Pendidikan dan Kebudayaan. 2014. Ilmu
Pengetahuan Sosial SMP/MTs Kelas VII Edisi
Revisi.
Halaman 8-13. Jakarta: Kementerian Pendidikan dan
Kebudayaan Republik Indonesia.
2. Internet
K. PENILAIAN (Terlampir)
1.
Penilaian
proses dengan lembar observasi kehiatan diskusi dan pedoman penilaian
2.
Penilaian
hasil dengan tes tulis, rambu-rambu jawaban dan pedoman penilaian
Banjarmasin, ....................
Guru
Matapelajaran Guru
Praktikan
(...........................) (Dahliani)
Lampiran
1 Materi Pembelajaran
Tema
: Keadaan Alam dan Aktivitas Penduduk Indonesia
Keadaan Alam Indonesia
Alam Indonesia dikenal sangat indah dan
kaya akan berbagai sumber daya alam. Tidak heran jika banyak wisatawan dari
berbagai negara tertarik dan datang ke Indonesia. Kegiatan pariwisata pun
berkembang di sejumah wilayah seperti Bali, Yogyakarta, Lombok, dan lain-lain
sehingga mendatangkan keuntungan ekonomi yang tidak sedikit. Pernahkah kamu
datang ke tempat-tempat wisata di daerah tersebut?
Keindahan alam Indonesia dapat kamu
nikmati juga di wilayah tempat tinggalmu. Lihatlah indahnya pemandangan yang Tuhan
telah berikan pada kita semua berupa hutan, sungai, danau, gunung dan
pegunungan yang tampak memesona. Ingatlah, keindahan tersebut tidak semua
negara memilikinya. Banyak negara yang sebagian wilayahnya hanya berupa padang
pasir, hamparan es, padang rumput, dan lain-lain. Perhatikanlah betapa indahnya
alam Indonesia seperti yang tampak pada Gambar 1.3.
Keadaan alam Indonesia dapat dikelompokkan
menjadi dua bagian, yaitu keadaan fisik wilayah serta keadaan flora dan fauna.
Keadaan fisik wilayah terdiri atas keadaan iklim dan keadaan bentuk permukaan
bumi (kondisi fisografis) yang
kemudian akan menentukan
jenis tanahnya. Sementara keadaan
flora dan fauna menyangkut jenis keragaman dan sebarannya.
1. Keadaan
Iklim Indonesia
Letak astronomis Indonesia yang berada di wilayah
tropis membuat Indonesia beriklim tropis. Apa yang menjadi ciri iklim di daerah
tropis? Ciri iklim tropis adalah suhu udara
yang tinggi sepanjang tahun, dengan rata-rata tidak kurang dari 18O
C, yaitu sekitar 27O C. Di daerah tropis, tidak ada perbedaan yang
jauh atau berarti antara suhu pada musim hujan dan suhu pada musim kemarau. Kondisi
ini berbeda dengan daerah lintang sedang yang suhunya berbeda sangat jauh
antara musim dingin dan musim panas.
Suhu pada musim dingin dapat mencapai sekitar -20OC
atau lebih, sedangkan pada saat musim panas dapat mencapai sekitar 40OC
atau lebih.
Ciri daerah tropis lainnya adalah lama
siang dan lama malam hampir sama yaitu sekitar 12 jam siang dan 12 jam malam.
Secara umum, keadaan iklim di Indonesia
dipengaruhi oleh tiga jenis iklim, yaitu iklim musim, iklim laut, dan iklim
panas. Gambaran tentang ketiga jenis iklim tersebut adalah seperti berikut:
1. Iklim
musim, dipengaruhi oleh angin musim yang berubah-ubah setiap periode waktu
tertentu. Biasanya satu periode perubahan adalah enam bulan.
2. Iklim
laut, terjadi karena Indonesia memiliki wilayah laut yang luas sehingga banyak
menimbulkan penguapan dan akhirnya mengakibatkan terjadinya hujan.
3. Iklim
panas, terjadi karena Indonesia berada di daerah tropis. Suhu yang tinggi
mengakibatkan penguapan yang tinggi dan berpotensi untuk terjadinya hujan.
Ketiga jenis iklim tersebut berdampak
pada tingginya curah hujan di Indonesia. Curah hujan di Indonesia bervariasi
antarwilayah, tetapi umumnya sekitar 2.500 mm/tahun. Walaupun angka curah hujan
bervariasi antarwilyah di Indonesia, tetapi pada umumnya curah hujan tergolong
besar. Kondisi curah hujan yang besar ditunjang dengan penyinaran matahari yang
cukup membuat Indonesia sangat cocok untuk kegiatan pertanian sehingga mampu
memenuhi kebutuhan penduduk akan pangan.
Hal yang menarik bagi Indonesia adalah
terjadinya angin muson. Angin muson adalah angin yang terjadi karena adanya
perbedaan tekanan udara antara samudra dan benua.
Pada saat samudra menerima penyinaran
matahari, diperlukan waktu yang lebih lama untuk memanaskan samudra.
Sementara itu, benua lebih cepat
menerima panas. Akibatnya, samudra bertekanan lebih tinggi dibandingkan dengan
benua, maka bergeraklah udara dari samudra ke benua.
Pada saat musim hujan di Indonesia
(Oktober sampai April), angin muson
yang bergerak dari
Samudra Pasifik menuju
wilayah Indonesia dibelokkan oleh
gaya corioli sehingga berubah arahnya menjadi angin barat atau disebut angin
muson barat.
Pada saat bergerak menuju wilayah
Indonesia, angin muson dari Samudra
Pasifik telah membawa
banyak uap air
sehingga diturunkan sebagai hujan
di Indonesia. Perhatikan Gambar 1.4 pada halaman sebelumnya untuk melihat pola
pergerakan angin muson barat.
Peristiwa sebaliknya terjadi pada saat
musim kemarau (Mei sampai September). Pada saat itu, angin muson dari Benua
Australia atau disebut angin timur yang bertekanan maksimun bergerak menuju
Benua Asia yang bertekanan minimum melalui wilayah Indonesia. Karena Benua
Australia sekitar 2/3 wilayahnya berupa gurun, udara yang bergerak tadi relatif
sedikit uap air yang dikandungnya. Selain itu,
udara tadi hanya melewati wilayah lautan yang sempit antara Australia
dan Indonesia sehingga sedikit pula uap yang dikandungnya. Pada saat itu, di
Indonesia terjadi musim kemarau. Perhatikan Gambar 1.5 untuk melihat arah
pergerakan angin muson timur.
Pada musim hujan, petani Indonesia mulai
mengerjakan lahannya untuk bercocok tanam. Jenis tanaman yang ditanam adalah
tanaman yang membutuhkan air pada awal pertumbuhannya, contohnya padi.
Sementara itu, nelayan Indonesia justru mengurangi kegiatan melaut karena
biasanya pada musim hujan sering terjadi cuaca buruk dan gelombang laut cukup
besar sehingga membahayakan mereka. Ikan juga lebih sulit ditangkap sehingga
terjadi kelangkaan pasokan ikan dan akibatnya harga ikan lebih mahal daripada
biasanya. Musim hujan tentu tidak banyak berpengaruh pada aktivitas masyarakat
Indonesia yang pekerjaannya tidak berhubungan langsung dengan alam, misalnya
pegawai atau karyawan.
Pada saat musim kemarau, sebagian petani
terpaksa membiarkan lahannya tidak ditanami karena tidak ada pasokan air.
Sebagian lainnya masih dapat bercocok
tanam dengan memanfaatkan air dari sungai, saluran irigasi atau memanfaatkan
sumber buatan.
Ada pula petani yang berupaya bercocok
tanam walaupun tidak ada air yang cukup dengan memilih jenis tanaman atau
varietas yang tidak memerlukan banyak air. Pada saat musim kemarau, nelayan
dapat mencari ikan di laut tanpa banyak terganggu oleh cuaca buruk. Hasil
tangkapan ikan juga biasanya lebih besar dibandingkan dengan hasil tangkapan
pada musim hujan sehingga pasokan ikan juga cukup berlimpah.
Pola angin muson yang bergerak menuju
wilayah Indonesia pada saat angin barat dimanfaatkan oleh nenek moyang bangsa
Indonesia untuk melakukan perpindahan atau migrasi dari Asia ke berbagai
wilayah di Indonesia. Perahu yang digunakan untuk melakukan migrasi tersebut
masih sangat sederhana dan pada saat itu masih mengandalkan kekuatan angin
sehingga arah gerakannya mengikuti arah gerakan angin muson.
Keadaan iklim pada saat nenek moyang
datang ke Indonesia tentu berbeda dengan keadaan iklim saat ini. Namun secara
umum dapat dikatakan bahwa keadaan curah hujan saat ini tergolong tinggi,
tetapi tidak merata. Ada wilayah dengan curah hujan yang tinggi, tetapi juga
ada yang sebaliknya. Untuk mengetahui sebaran curah hujan di Indonesia dapat
dilihat pada peta 1.6 berikut ini.
Perhatikanlah sebaran curah hujan pada
Gambar 1.6. Untuk memperoleh informasi tentang intensitas curah hujan, kamu
dapat melihat legenda atau keterangan peta. Warna hijau menunjukkan curah hujan
kurang dari 1.000 mm/tahun, warna ungu menunjukkan curah hujan 1.000 - 4.000
mm/tahun, dan warna kuning menunjukkan curah hujan lebih dari 4.000 mm/tahun.
Lampiran 2 LKS
LEMBAR
KEGIATAN SISWA
1.
Sub
Tema :
Keadaan Iklim Indonesia
2.
Mata
Pelajaran :
IPS
3.
Kelas/Semester : VII/ Gasal
4.
Waktu
Pengerjaan :
20 menit
5.
Petunjuk
Belajar :
a. Baca
secara cermat sebelum anda mengerjakan tugas
b. Pelajari
materi IPS yang berhubungan dengan Keadaan Iklim Indonesia
c. Kerjakan
sesuai dengan langkah-langkah petunjuk yang diberikan Guru
d. Kerjakan
dengan cara diskusi dengan teknik yang ditentukan Guru
e. Konsultasikan
dengan guru bila mengalami kesulitan mengerjakan tugas
6.
Kompotensi
Dasar
3.1
Memahami aspek keruangan dan konektivitas antar
ruang dan waktu dalam lingkup regional serta perubahan dan keberlanjutan kehidupan
manusia (ekonomi, sosial, budaya, pendidikan, dan politik).
7.
Informasi
Bacalah dengan cermat uraian materi
tentang Keadaan Iklim Indonesia
8.
Alat
dan Bahan
Peralatan tulis, Buku: “Kementrian
Pendidikan dan Kebudayaan. 2014. Ilmu Pengetahuan Sosial SMP/ MTs Kelas VII
Edisi Revisi. Jakarta: Kementrian Pendidikan dan Kebudayaan Republik
Indonesia”.
9.
Tugas
dan Langkah Kerja
1. Apakah iklim itu?
2. Sebutkan tiga jenis iklim di
Indonesia!
3. Bagaimana proses terjadinya musim
hujan di Indonesia?
4. Bagaimana aktivitas umumnya
masyarakat Indonesia pada musim kemarau?
5. Kemukakan permasalahan umum
pertanian di Indonesia pada musim kemarau dan musim hujan!
Rambu-rambu Jawaban :
1. Iklim
adalah keadaan ratarata cuaca pada suatu wilayah dalam jangka waktu yang
relatif lama.
2. Tiga
jenis iklim tersebut adalah seperti berikut:
a) Iklim
musim,
b) Iklim
laut, dan
c) Iklim
panas.
3. Proses
terjadinya musim hujan di Indonesia adalah angin muson yang
bergerak dari Samudra
Pasifik menuju wilayah
Indonesia dibelokkan oleh gaya corioli sehingga berubah arahnya menjadi
angin barat atau disebut angin muson barat. Pada saat bergerak menuju wilayah
Indonesia, angin muson dari Samudra
Pasifik telah membawa
banyak uap air
sehingga diturunkan sebagai hujan
di Indonesia.
4. Aktivitas
umumnya masyarakat Indonesia pada saat musim kemarau, adalah sebagian petani
terpaksa membiarkan lahannya tidak ditanami karena tidak ada pasokan air. Sebagian
lainnya masih dapat bercocok tanam dengan memanfaatkan air dari sungai, saluran
irigasi atau memanfaatkan sumber buatan. Ada pula petani yang berupaya bercocok
tanam walaupun tidak ada air yang cukup dengan memilih jenis tanaman atau
varietas yang tidak memerlukan banyak air.
5. Permasalahan umum pertanian di
Indonesia pada musim kemarau dan musim hujan yaitu pada saat musim
kemarau, sebagian petani terpaksa membiarkan lahannya tidak ditanami karena
tidak ada pasokan air. Sebagian lainnya masih dapat bercocok tanam dengan
memanfaatkan air dari sungai, saluran irigasi atau memanfaatkan sumber buatan. Ada
pula petani yang berupaya bercocok tanam walaupun tidak ada air yang cukup
dengan memilih jenis tanaman atau varietas yang tidak memerlukan banyak air. Sedangkan
pada musim hujan petani
Indonesia mulai mengerjakan lahannya untuk bercocok tanam. Jenis tanaman yang
ditanam adalah tanaman yang membutuhkan air pada awal pertumbuhannya, contohnya
padi, tetapi apabila intensitas curah hujan yang tinggi akan berdampak pada
banjir dan tanah longsor serta angin maka akan menyebabkan kerusakan tanaman.
Pedoman Penilaian
Rubrik Penilaian LKS
No
|
Nama
Peserta Didik
|
Skor
|
Jumlah Skor
|
Nilai
|
Catatan
|
|||
Soal 1
|
Soal 2
|
Soal 3
|
Soal 4
|
|||||
1
|
||||||||
2
|
Pedoman Penilaian Evaluasi Hasil dengan Tes Tertulis
No
|
Kriteria
|
Skor
|
Nilai
|
1
|
Siswa menjawab dengan benar, lengkap,
serta menggunakan bahasa yang tepat, tidak curang atau tidak moncontoh siswa
lain.
|
4
|
100
|
2
|
Siswa menjawab dengan benar, lengkap,
serta menggunakan bahasa yang tepat, tetapi bertindak curang.
|
3
|
75
|
3
|
Siswa menjawab dengan benar tetapi kurang
lengkap dengan presentase diatas 50%, bahasa yang digunakan kurang tepat,
bertindak curang.
|
2
|
50
|
4
|
Siswa menjawab dengan prosentase kebenaran
dibawah 50%, bahasa yang digunakan kurang tepat, bertindak curang.
|
1
|
25
|
Petunjuk
penilaian :
Nilai
Lampiran 3 Penilaian
1. Penilaian
Sikap
A. Rubrik
Penilaian Sikap
No
|
Nama
|
Sikap Sepiritual
|
Sikap Sosial
|
Jumlah Skor
|
Nilai Sikap
|
||
Menghayati
Karunia Tuhan (1-4)
|
Tanggung
jawab (1-4)
|
Toleransi
(1-4)
|
Santun
(1-4)
|
||||
1
|
|||||||
2
|
|||||||
Dst
|
Keterangan:
Nilai Sikap= Jml Skor:4
Pedoman
Penilaian
No
|
Kriteria
|
Skor
|
Catatan
|
|
1
|
Menghayati Karunia
Tuhan
|
a. Sangat menghayati
b. Kurang menghayati
c. Tidak menghayati
|
4
3
1
|
|
2
|
Tanggung Jawab
|
a. Memiliki
tanggungg jawab
b. Kurang
bertanggung jawab
c. Tidak
bertanggung jawab
|
4
3
1
|
|
3
|
Toleransi
|
a.
Toleransi
b.
Kuraang toleransi
c.
Tidak toleransi
|
3
2
1
|
|
4
|
Santun
|
a.
Sangat santun
b.
Santun
c.
Kurang Santun
d.
Tidak Santun
|
4
3
2
1
|
2. Penilaian
Pengetahuan
A. Runrik
Penilaian (Diskusi)
No
|
Nama Peserta Didik
|
Penguasaan
Materi
(1-4)
|
Kemampuan
mengemumakan
pendapat (1-4)
|
Berkontribusi
(1-4)
|
Kemampuan
menerima
pendapat
teman (1-4)
|
Jumlah
Skor
|
Nilai
|
1
|
|||||||
2
|
|||||||
3
|
|||||||
4
|
|||||||
Dst
|
Nilai
= Jumlah skor: 4
Pedoman
Penilaian :
No
|
Kriteria
|
Skor
|
Catatan
|
|
1
|
Penguasaan Materi
|
a)
Sangat menguasai
b)
Kurang menguasai
c)
Tidak menguasai
|
4
3
2
|
|
2
|
Kemampuan mengemumakan
pendapat
|
a)
Sangat Jelas
b)
Jelas
c)
Kurang jeelas
d)
Tidak Jelas
|
4
3
2
1
|
|
3
|
Berkontribusi
|
a) Memberi
Tanggapan Sesuai dengan topik
b) Memberi
tanggapan tidak sesuai dengan topik
|
3
2
|
|
4
|
Kemampuan menerima pendapat teman
|
a) Sangat
Menghargai
b) Menghargai
c) Kurang
menghargai
d) Tidak
Menghargai
|
4
3
2
1
|
3. Penilaian
Keterampilan
A. Rubrik
Penilaian Presentasi
No
|
Nama Peserta Didik
|
Kemampun presentasi 1- 4
|
Kemampuan
berargumentasi
1-4
|
Kemamapaan bertanya 1-4
|
Jumlah
Skor
|
Nilai
|
1
|
||||||
2
|
||||||
3
|
||||||
4
|
||||||
dst
|
Nilai
= jumlah skor: 3
Pedoman
Penilaian :
No
|
Kriteria
|
Skor
|
Catatan
|
|
1
|
Kemampuan presentasi
|
a.
Sangat Jelas
b.
Jelas
c. Tidak Jelas (berbelit belit )
|
4
3
2
|
|
2
|
Kemampuan
berargumentasi
|
a. Berargumen
Sesuai dengan topik
b. Berargumen
tidak sesuai dengan topik
|
4
2
|
|
3
|
Kemampuan bertanya
|
a. Sangat
sesuai dengan Topik
b. Sesuai
dengan Topik
c. Tidak
sesuai dengan Topik
|
4
3
1
|
Petunjuk
Penilai:
Penilaian
akhir menggunakan skala 1 sampai 4
Perhitungan
nilai akhir menggunakan rumus :
Skor
Akhir =
Lampiran 4 Evaluasi
Pertanyaan:
1. Sebutkan tiga jenis iklim di
Indonesia!
2. Bagaimana proses terjadinya musim
hujan di Indonesia?
3. Kemukakan permasalahan umum
pertanian di Indonesia pada musim kemarau dan musim hujan!
Rambu-rambu
jawaban
1. Tiga
jenis iklim tersebut adalah seperti berikut:
a) Iklim
musim,
b) Iklim
laut, dan
c) Iklim
panas.
2. Proses
terjadinya musim hujan di Indonesia adalah angin muson yang
bergerak dari Samudra
Pasifik menuju wilayah
Indonesia dibelokkan oleh gaya corioli sehingga berubah arahnya menjadi
angin barat atau disebut angin muson barat. Pada saat bergerak menuju wilayah
Indonesia, angin muson dari Samudra
Pasifik telah membawa
banyak uap air
sehingga diturunkan sebagai hujan
di Indonesia.
3. Permasalahan umum pertanian di
Indonesia pada musim kemarau dan musim hujan yaitu pada saat musim
kemarau, sebagian petani terpaksa membiarkan lahannya tidak ditanami karena
tidak ada pasokan air. Sebagian lainnya masih dapat bercocok tanam dengan
memanfaatkan air dari sungai, saluran irigasi atau memanfaatkan sumber buatan. Ada
pula petani yang berupaya bercocok tanam walaupun tidak ada air yang cukup
dengan memilih jenis tanaman atau varietas yang tidak memerlukan banyak air. Sedangkan
pada musim hujan petani
Indonesia mulai mengerjakan lahannya untuk bercocok tanam. Jenis tanaman yang
ditanam adalah tanaman yang membutuhkan air pada awal pertumbuhannya, contohnya
padi, tetapi apabila intensitas curah hujan yang tinggi akan berdampak pada
banjir dan tanah longsor serta angin maka akan menyebabkan kerusakan tanaman.
Pedoman
Penilaian
1. Penilaian Tes Tertulis
Pedoman penilaian
NO
SOAL
|
BOBOT
|
1.
|
3
|
2.
|
2
|
3.
|
5
|
Total
|
10
|
Keterangan:
No
|
Kriteria
|
Skor
|
1
|
Siswa
menjawab dengan benar, lengkap, serta menggunakan bahasa yang tepat, tidak
curang atau tidak moncontoh siswa lain
|
100
|
2
|
Siswa
menjawab dengan benar tingkat kesesuaian 75%, menggunakan bahasa yang tepat,
|
75
|
3
|
Siswa
menjawab dengan benar tetapi kurang lengkap dengan presentase diatas 50%,
bahasa yang digunakan kurang tepat
|
50
|
4
|
Siswa
menjawab dengan prosentase kebenaran dibawah 50%, bahasa yang digunakan kurang
tepat, bertindak curang
|
25
|
Nilai =
Daftar Nilai Mata Pelajaran
IPS/Tentang......../Kelas VII...
No
|
Nama
|
Nilai
|
Keterangan
|
1
|
|||
2
|
|||
3
|
|||
Dst
|
Tidak ada komentar:
Posting Komentar