Cari Blog Ini

Sabtu, 06 Juni 2015

KONSEP GEOGRAFI



A.    Konsep Geografi
             Berbagai fenomena dan gejala alam dapat kita saksikan di lingkungan sekitar. Fenomena dan gejala itu sering membangkitkan keingintahuan dan membuat kita bertanya-tanya. Misalnya, bagaimana (how) pegunungan terbentuk? Di mana (where) gempa bumi sering terjadi? Mengapa (why) permukiman padat berkembang di dataran rendah? Kapan (when) berlangsung musim kemarau? Apa (what) yang menyebabkan banjir bandang?
             Konsep dasar geografi merupakan unsur penting dalam memahami fenomena atau kejadian geografi. Penjabaran konsep geografi selalu berkaitan dengan penyebaran, relasi, fungsi, bentul, dan proses yang terjadi. Konsep dasar geografi terdiri atas sepuluh konsep sebagai berikut :
1.      Konsep Lokasi
       Konsep lokasi menujukkan lokasi atau letak suatu tempat di permukaan bumu. Konsep lokasi dibedakan menjadi dua, yaitu lokasi absolut dan lokasi relatif.
a.    Lokasi absolut adalah lokasi yang ditentukan berdasarkan garis lintang dan garis bujur. Lokasi absolut bersifat tetap. Contoh: Indonesia terletak di 95o BT-141o BT dan 6o LU-11o LS
b.   Lokasi relatif adalah lokasi yang berkaitan dengan keadaan sekitarnya. Lokasi relatif sifatnya berubah-ubah. Contoh: Gunung anak Krakatau terletak di Selat Sunda dan juga terletak di Provinsi Lampung.
2.      Konsep Jarak
        Konsep jarak menunjukkan adanya jarak antara suatu wilayah dengan wilayah lain. Konsep jarak mempunyai arti penting dalam kehidupan sosial, ekonomi, ataupun pertahanan. Makin jauh jarak dua wilayah, makin kecil interaksi kedua wilayah. Jarak dibedakan menjadi jarak absolut/mutlak dan jarak relatif. Jarak absolut/mutlak diukur dengan satuan panjang. Jarak relatif diukur dengan satuan waktu.
3.      Konsep Keterjangkauan (Accessibility)
         Konsep keterjangkauan menunjukkan mudah tidaknya suatu tempat dapat dijangkau penduduk dengan memanfaatkan sarana transportasi yang ada di suatu daerah. Keterjangkauan tidak hanya dipengaruhi jarak, tetapi juga medan. Semakin besar gangguan medan, keterjangkauannya semakin kecil. Contoh: jakarta ke Cerebon (Jawa Barat) lebih mudah dijangkau dibandingkan dengan Jakarta ke Pulau Kelapa ( di Kepulauan Seribu, Jakarta).
4.      Konsep Pola
    Konsep pola berkaitan dengan susunan, bentuk, atau persebaran fenomena di permukaan bumi. Kenampakan alam di permukaan bumi memiliki pola tertentu seperti pola aliran sungai, pola permukiman, dan pola patahan lapisan batuan. Contoh: pola permukiman memnajang terbentuk di tepi pantai.
5.      Konsep Morfologi
    Konsep Morfologi berkaitan dengan pembentukan morfologi permukaan bumi. Permukaan bumi memiliki morfologi yang berbeda-beda. Morfologi menujukkan bentuk permukaan bumi sepetri dataran rendah, dataran tinggi, dan pegunungan sebagai hasil tenaga eksogen dan endogen. Contoh: Dataran tinggi Dieng di Jawa Tengah dan Danau Toba di Sumatera Utara.
6.      Konsep Aglomerasi
       Konsep aglomerasi menjelaskan alasan pengelompokkan suatu fenomnea geografi. Pengelompokkan didasarkan pada berbagai hal, misalnya jarak, efisiensi, dan faktor lingkungan, yang lebih memberi dampak positif. Pengelompokkan fenomena geografi yang sering dijumpai adalah pengelompokkan penduduk (misalnya penduduk yang berasal dari daerah sama), permukiman (misalnya permukiman elit/mewah di kota), dan pengelompokkan industri (misalnya pengelompokkan industri di kawasan industri Batam).
7.      Konsep Nilai Kegunaan
    Konsep nilai kegunaan berkaitan dengan nilai guna suatu daerah. Tiap daerah mempunyai potensi yang bisa dikembangkan sehingga bernilai guna. Nilai kegunaan suatu daerah berpengaruh terhadap perkaembangannya. Contoh: pantai berpasir putih berpotensi untuk daerah wisata.
8.      Konsep Interaksi dan Interdependensi
      Konsep interaksi dan interdependensi menujukkan keterkaitan dan ketergantungan suatu daerah dengan daerah lain. Suatu daerah berinteraksi dengan daerah lain guna memenuhi kebutuhan penduduknya karena tidak semua kebutuhan dapat dipenuhi dari daerahnya sendiri. Contoh: interaksi antara kota dan desa.
9.      Konsep Diferensiasi Areal
      Konsep diferensiasi areal menunjukkan bahwa suatu tempat memiliki perbedaan dengan tempat yang lain atau suatu daerah memilik kekhasan. Perbedaan dapat terjadi dalam hal misalnya bentang alam, penduduk, perekonomian dan perkembangan wilayh. Contoh: di daerah pantai penduduk bermata pencaharian sebagai nelayan dan di daerah pegunungan penduduk bermata pencaharian sebagai pekebun,
10.  Konsep Keterkaitan Keruangan
       Konsep keterkaitan keruangan menunjukkan derajat keterkaitan antarwilayah, baik keterkaitan unsur alam atau sosial. Perbedaan potensi wilayah mendorong terjadinya interaksi antawilayah berupa pertukaran barang, manusia, ataupun budaya. Contoh: kota Jakarta didukung daerah sekitarnya yang memasok tenaga kerja.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar