Cari Blog Ini

Kamis, 04 Juni 2015

PENGENALAN GEOGRAFI

A.    Pengertian dan Perkembangan Geografi
Manusia sudah lama mengenal geografi. Perjalanan yang dilakukan manusia pada zaman dahulu dan tempat-tempat yang mereka singgahi menjadi catatan geografis. Pada masa kini yang disebut zaman modern, geografi telah memanfaatkan peralatan dan teknologi canggih seperti satelit dan komputer.
1.      Pengertian geografi
Apakah geografi itu? sebagian dari kita sering berpendapat bahwa geograFi merupakan ilmu yang mempelajari tentang nama, tempat, negara, ibu kota, sungai, gunug, dan sebagainya. Geografi juga sering diartikan sebagai ilmu yang mempelajari tentang perpetaan. Pengertian ini tidak salah, tetapi kurang tepat. Geografi memang berkaitan dengan tempat dan peta. Namun, sesungguhnya geografi mempelajari lebih dari yang disebut itu. Geografi mempelajari berbagai fenomena di bumi.
Bangsa Yunani Kuno mennciptakan istilah geografi dari bahasa Yunani. Geo diturunkan dari “ge” (berarti bumi). Geo berarti berhubungan dengan bumi. Grafi (graphy) diturunkan dari “graphia” (berarti menuis). Kombinasi kata ge dan graphia menjadi geografi (geography). Yang berarti studi tentang hubungan kenampakan fisik bumi dan kegiatan manusia. Istilah geografi juga dikenal dalam berbagai bahasa, seperti geography (Inggris), geographie (Prancis), die geographie/die erdkunde (Jerman), geografie/aardrijkskunde (Belanda), dan geographike (Yunani).
Beberapa pengertian geografi menurut beberapa ahli geografi disusun menjadi definisi sebagai berikut :
a.    Geografi adalah studi tentang permukaan bumi, yang meliputi tentang permukaan bumi, yang meliputi fenomena dan proses, alam, lingkungan, manusia, serta bentang alam pada skala lokal sampai global (Hebert and Matthews, 2001)
b.   Geografi merupakan disiplin yang memberi perhatian pada pemahaman dimensi keruangan dari proses lingkungan dan sosial (White, 2002)
c.   Geografi mempelajari hubungan kausal gejala-gejala di muka bumi dan peristiwa-peristiwa yang terjadi di muka bumi, baik yang fisikal maupun menyangkut mahluk hidup beserta pemasalahannnya, melalui pendekatan keruangan, ekologikal, dan regional untuk kepentingan program, proses, dan keberhasilan pembangunan (Bintarto, 1984)
d.   Geografi merupakan ilmu pengetahuan yang mengajarkan spasial (ruang), ekologi, dan region (wilayah). Dalam hal spasial, geografi mempelajari persebaran gejala baik yang alami maupun manusiawi di muka bumi, dalam hal ekologi, geografi mempelajari cara mempelajari manusia beradaptasi dengan lingkungannya. Dalam hal region. Geografi mempelajari wilayah sebagai tempat tinggal manusia berdasarkan kesatuan fisiografisnya (Daldjoeni, 1996)
e.   Geografi aladah ilmu pengetahuan yang mempelajari perbedaan dan persamaan geosfer dengan sudut pandang kelingkungan, kewilayahan dalam konteks keruangan (Seminar dan lokakarya Ikatan Geografi Indonesia (IGI) di Semaranga tahun 1988)
2.      Perkembangan Geografi
Geografi telah dikenal sejak zaman dahulu dan terus berkembang. Pencatatan dan dokumentasi kejadian yang berkaitan dengan geografi, telah dilakukan oleh bangsa Yunani Kuno. Tokoh-tokoh geografi dunia diantaranya:
a.      Zaman Yunani Kuno
1)      Thales (640-546 SM)
Thales, seorang geograf pertama dari bangsa Yunani Kuno, melakukan penelitian dan mengungkap informasi grografi dengan melakukan perjalanan keb berbagai tempat. Langkah Thales diikuti oleh geograf  Yunani lainnya, yaitu Herodotus (485-425) yang membuat laporan geograf sekitar wilayah Timur Tengah, Phytheas yang melakukan pengukuran jarak matahari terhadap bumi, dan yang paling fenomenal adalah Eratosthenes (276-194 SM).
2)      Eratosthenes (276-194 SM)
        Eratosthenes, seorang geograf Yunani menulis tentang gambaran permukaan bumi, sejarah, dan konsep utama geografi dalam bukkunya yang berjudul Geographica. Eratosthenes berpendapat bahwabumi berbentuk bulat. Ia telah melakukan perhitungan keliling bumi hanya berselisih kurang dari 1% keliling sebenarnya. Keliling bumi sebenarnya adalah 24.875 mil, sementara hasil perhitungan Eratosthenes adalah 24.650 mil. Eratosthenes dikenal secara luas sebagai “bapak geografi” dan dianggap sebagai peletak dasar pengetahuan geografi.
3)      Claudius Ptolomaesus (87-150 M)
        Ptolomaesus, sorang geograf Yunani, menulis buku Guide Geography atau Panduan Geografi. Ia menulis petunjuk pembuatan peta dan membuat daftar delapan ribu tempat beserta  letak lintang dan bujurnya. Salah satu pembaca bukunya adalah Christoper Columbus, orang yang menemuka  Benua Amerika. Menurut Claudius, geografi berbeda dengan korografi. Pembahasan geografi bersifat kuantitatif sedangkan korografi lebih membahas kenampakan asli daerah.
b.      Bernard Varen (1622-1650)
         Seorang geograf Jerman, yang dikenal dengan Varenius, berpendapat dalam bukunya Geographia Generali, bhawa geografi adalah bagian dari matematika yang membahas keadaam bumi bagian-bagiannya, termasuk benda- benda langit lain. Menurut vareniud, geografi dibagi menjadi dua yaitu :
1)    Geografi umum membahas karakteristik bumi secara umum dan tidak tergantung oleh keadaan suatu wilayah. Geografi umum mencakup terestrial (pengetahuan tentang bentuk bumi secara keseluruhan), astronomis (membahas hubungan bumi dengan bintang-bintang yang merupakan cikal bakal ilmu kosmografi), dan komporatif (deskripsi letak dan tempat di permuakaan bumi secara lengkap).
2)  Geografi khusus mendiskripsikan wilayah luas maupun sempit dan terdiri atas tiga bagian, yaitu atmosferis (secara khus membicarakan iklim), litosferis menelaah permukaan bumi, yang meliputi relief, vegetasi, fauna, dan manusia (membicarakan keadaan penduduk, perniagaan, dan pemerintahan dari berbagaia negeri).
c.       Immanuel Kant (1724-1821)
       Kant adalah seorang geograf dan filsuf. Kant menganggap geografi dekat dengan filsafat. Semua gagasan Kant tentang hakikat geografi dapat ditemukan dalam buku Physische Geographie yang ditulisnya. Menurutnya, geografi adalah ilmu yang objek studinya meliputi benda-benda dan hal-hal atau gejala-gejala yang tersebar di wilayah permuakaan bumi.
d.      Alexander vin Humboldt (1769-1859)
         Humboldt menyatakan bahwa geografi identik dengan geografi fisik. Ia menjelaskan kaitan bumi dengan matahari, perilaku bumi dalam ruag angkasa, gejala cuaca dan iklim didunia, tipe-tipe permukaan bumi dan proses terjadinya, serta hal-hal yang berkaitan dengan hidrosfer dan biosfer.
e.       Karl Ritter (1779-1859)
      Seperti halnya Humbold, Ritter juga dianggap peltak dasar geografi modern. Ia mengatakan bahwa geografi merupakan suatu telaah tentang bumi sebagai tempat hidup manusia, hall-hal yang menjadi objek studi geografi adalah semua fenomena di permukaan bumi, baik organik maupun anorganik yang berkaitan dengan kehidupan manusia.
f.       Friederich Ratzel (1844-1904)
        Ratzel ada;ah guru besar geografi di Leipzig. Ia mengemukakan konsep geografi dalam bukunya yang bejudul Politische Geographie. Konsep itu diberi nama Lebensraum yang arinya wilayah geografis sebagai sarana bagi organisme untuk berkembang. Ia melihat suatu negara cenderung meluaskan Lebensraumnya sesuai kekuatan yang dimilkinya.
g.      Paul Vidal de Ia Blache (1845-1918)
       Vidal adalah geograf asal Prancis dan pelopor Teori Posibilisme (Teori Kemungkinan). Ia menegaskan bahwa lingkungan menawarkann sejumlah kemungkinan  (posibilisme) kepada manusia untuk hidu dan berkembang. Atas dasar itu, Vidal mengemukakan konsepnya yang disebut genre de vie atau mode of live (cara hidup). Dalam konsep ini, geografi diartikan sebagai ilmu yang mempelajari tentang proses produksi dilakukan manusia terhadap kemungkinan yang ditawarkan oleh alam.
h.      Halford Mackinder (1861-1947)
          Dalam makalahnya yang berjudul The Scope Methods of Geography, Mackinder mengemukakan konsep man land relation ( hubungan manusia dengan lahan dalam geografi,. Ia menyatakan bahwa geografi adalah ilmu yang funsi utamanya menyelidiki interaksi manusia dalam masyarakat dengan lingkungan yang berbeda menrut lokasinya.
i.        Ellsworth Huntington (1876-1947)
           Melalui bukunys yang bejudul The Pulse of The Earth. Huntington memaparkan bahwa kelangsungan hidup dan peradapan manusia sangat dipengaruhi oleh iklim. Atas dasar teorinya itu, Huntington terkenal sebagai determinis iklim, yang memandang iklim sebagai penentu kehidupan. Ia mengatakan geografi sebagai studi tentang fenomena permukaan bumi beserta penduduk yang menghuninya.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar