Cari Blog Ini

Sabtu, 06 Juni 2015

GENETIKA SUNGAI




Sungai yang dalam pembentukannya, sangat dipengaruhi oleh proses – proses diastrofisme struktur – struktur geologi yang dihasilkannya, dan lereng – lereng yang menentukan arah alirannya.

Gambar penampang jenis genetika sungai; C (konsekuen), S (subsekuen), O (obsekuen), R (resekuen)

Beberapa jenis genetika sungai antara lain :
1.       Sungai Konsekuen
Apabila mengalir searah dengan kemiringan mulai dari daerah Kubah, pegunungan blok yang baru terangkat, dataran pantai terangkat mula-mula memiliki sungai konsekuen.
  1. Sungai Subsekuen
Mengalir dan membentuk lembah sepanjang daerah lunak. Disebut juga ’strike stream’ karena mengalir sepanjang jurus lapisan.
  1. Sungai Obsekuen
Mengalir berlawanan arah dengan arah kemiringann lapisan dan juga berlawanan dengan arah aliran sungai
konsekuen. Biasanya pendek dengan gradient tajam, dan merupakan sungai musiman yang mengalir pada gawir. Umumnya merupkan cabang dari sungai subsekuen.
  1. Sungai Resekuen
Mangalir searah dengan sungai konsekuen dan searah dengan kemiringan lapisan.
  1. Sungai Insekuen
Merupakan sungai yang tidak jelas pengendaliannya tidak mengikuti struktur batuan, dan tidak jelas mengikuti kemiringan lapisan. Pola alirannya umumnya dendritik. Banyak menyangkut sungai – sungai kecil.
  1. Sungai Superimpos
Merupakan sungai yang mula – mula mengalir diatas suatu daratan aluvial atau dataran peneplain, dengan lapisan tipis yang menutupinya sehingga sehingga lapisan dibawahnya tersembunyi. Jika terdapat rejuvenasi maka sungai tersebut kemudian mengikis perlahan-lahan endapan aluvial atau lapisan penutup tersebut dan menyingkapkan lapisan tanpa mengubah banyak pola aliran semula.
  1. Sungai Asteseden
Sungai yang mengalir tetap pada pola alirannya meskipun selama itu terjadi perubahan – perubahan struktur misalnya sesar, lipatan,. Ini dapat terjadi jika struktur terbentuk atau terjadi perlahan – lahan.
  1. Anaklinal
    dipergunakan untuk sungai anteseden didaerah yang mengalami pengangkatan sedemikian sehingga kemiringannya berlawanan dengan arah aliran sungai.
  2. Compound Streams
mengairi daerah dengan umur geomorfik yang berbedabeda, ‘compound streams’ mengairi daerah dengan struktur geologi yang berlainan. Banyak sungai-sungai besar dapat dimasukan kedalam compound ataupun comporite streams misalnya sungai Bengawan solo, Citarum, Asahan, dan sebagainya.


Tidak ada komentar:

Posting Komentar